Translate

Jumat, 23 Agustus 2013

Antara Rambut dan Toilet Sialan .. Part II

Kisah Si Ijuk yang Tumbuh Subur .. 


Pada jaman dahulu kala ketika dunia saya masih sebatas petak 4x5 meter, Orang tua saya memandang saya dengan prihatin. Di tulisan saya tentang rambut part I, saya sudah akui bahwa rambut adalah mahkota wanita paling berharga. Inilah yang menjadi kekhawatiran orang tua saya, terutama Ibu. Eiiitttsss .. jangan menduga bahwa rambut saya sudah liar sejak dalam kandungan. Justru Ibu saya prihatin karena rambut yang saya miliki luar biasa tipis dan berwarna kemerah-merahan. Enggaaaakkk nyangka kaann .. 

Demi masa depan anaknya yang cerah, Ibu saya berjuang sekuat tenaga agar kepala saya ditumbuhi rambut yang hitam legam dan lebat. Ramuan turun temurun dari embah pun dipraktekkan ke saya.  Setiap hari, Ibu saya mengoleskan daun seledri yang ditumbuk bersama kemiri ke rambut saya. Siang dan malam. Enggak sia-sia memang jerih payah Ibu saya mengingat hasilnya kini yang tiada taranya. 

Tapi "enggak sia-sianya" juga kadang membuat saya malu jika sedang perawatan atau potong rambut di salon. Ibu mengoleskan ramuan itu dengan kuantitas yang banyak dan intensitas yang tinggi. Kebayang dong bagaimana mujarabnya ramuan ajaib itu jika diaplikasikan dengan overdosis. Pernah suatu kali si embak kapster nyeletuk "Aduuhhh mbak ini rambutnya kok susah dipotong .. (itu duluuuuu)". Aahhh gunting situnya aja kaliiii yang tumpul. "Ya motongnya dikit-dikit dong mbak," kata saya. "Ya kalo sedikit-sedikit kapan rampungnya mbak,". 

Masalah lain muncul ketika saya harus memilih model potongan rambut yang sesuai dengan kondisi rambut saya. "Ini mau dipotong kayak gimana mbak," kata mas kapster di salon lain. "Saya mau model wavy graduated bob mas .. bisa kan, kan rambut saya ikal,". "Aduuh mbak .. kayaknya enggak cocok deh. Soalnya nanti kalau kering ngembang loh," kata masnya. "Terus enaknya model apaan dong mas .. (pasrah),". Si mas kapster ini juga malah diem. Apa mungkin saking putus asanya karena tiada model yang cocok. "Saya juga bingung nih mbak .. " sambil pegang-pegang rambut saya. Mungkin heran kok ada rambut yang bener-bener kayak ijuk. 

Akhirnya hanya satu solusi untuk mengatasi rambut saya yakni dengan pelurusan alias rebonding. Pun saat proses pelurusan rambut juga membutuhkan kapster lebih dari dua .. aiisshh macam orang penting, padahal rambutnya aja yang suka macet. Selama lima tahun saya bertahan dengan rambut ini. Memang benar rambut tebal dan hitam itu (juga lurus) adalah impian tak sedikit wanita. Mengibas-ibaskan rambut pun jadi mudah .. haha. Apalagi model rambut lurus saya mencotek ala Jenifer Aniston. Berasa belahan jiwa Brad Pitt sungguhan.

Bangga dong jika ada yang menyangka rambut rebonding saya adalah alami. Kadang ada yang nyeletuk "Iihh rambut kamu bagus Tha .. bagi perawatannya dong,". "Aahh cuma pakai abu gosok kok .. (iklan shampo)," kata saya. Setelah lima tahun lebih berlalu, kini saya mencoba mengembalikan rambut asli saya yang "indah" dengan model wavy graduated bob. Dan suami saya menahan untuk tidak tertawa terbahak-bahak ketika melihat kedatangan saya .. gelooooooo. Aahh .. saya tetap bangga kok dengan rambut ijuk saya. Toh sekarang semakin banyak produk perawatan agar rambut ijuk ikal saya tertata indah. 

Jadi pelajarannya adalah jika anda seorang Ibu dan sedang mengkhawatirkan pertumbuhan rambut anak anda, tirulah langkah yang dilakukan Ibu saya. Tapi ingat, lakukanlah seperlunya saja atau masa depan anak anda akan susah. 

Salam Seledri dan Kemiri

Inilah saya waktu kecil
















  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar