Translate

Kamis, 03 Juli 2014

Aku Rapopo!!



Jadi ceritanya pada hari Kamis (3/06) saya mengalami kecelakaan beruntun. Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa dan alam semesta, aku rapopo!! Enggak lecet sedikitpun meski kontal sejauh 2 meter. Sementara embak embak di sebelah saya yang ikutan terkontal mengalami cedera kepala karena tidak mengenakan helm. Dan harus di ct scan untuk mengetahui kondisi kepalanya apakah retak atau tidak. 

Berangkat dari kejadian yang bikin shock bukan kepalang ini, saya menjadi semakin aware sama yang namanya savety riding. Ini nggak cuman pake helm aja, tp juga pake perlengkapan lain yang dikenakan di tubuh. Meskipun kita tahu menggunakan savety riding tidak menjamin keselamatan nyawa seratus persen. Tetapi seenggaknya, savety riding mengurangi intensitas cedera lebih parah. Seperti kepala saya yang terlindungi helm ketika terantuk aspal, dan kepala mbaknya yang langsung bengkak dan harus di ct scan karena nggak pake helm.

Kejadiannya begitu cepat, ya iyalaahhhh (saat menulis artikel ini, pantat dan pinggang saya masih njarem, begitu juga siku). Saya nggak nyangka bakalan diseruduk mobil kecil dari belakang saat saya nyantai berhenti di lampu merah. Kalau tidak salah kejadiannya pukul 13.00 wib. Waktu itu saya berhenti sesuai petunjuk lampu merah. Lalu ada motor gede cc kecil yang 'kayaknya' berhenti di samping belakang kanan saya. Enggak berapa lama kemudian saya terpental ke belakang 2 meteran. Menurut analisa, si motor gede yang ditunggangi embak embak diseruduk mobil yang mana si motor gede nyerempet saya diikuti si mobil kecil yang ikutan nyeruduk saya dr belakang. Terpentallah kami berdua. Kata saksi mata, cara saya terpental mirip setengah salto, agak ngayang gitu. Bisa kali ya masuk cctv ..

Mendengar suara tabrakan yang begitu keras dan katanya ngeri, orang-orang langsung berhamburan ke tempat kami tergeletak. Saya hanya diam mengatur nafas agar tidak panik, dan dipapah ke pinggir jalan. Setelah itu saya baru sadar kalo diseruduk mobil dari belakang. Tapi tetep aja saya linglung. Saya cuma duduk-berdiri-duduk-berdiri-duduk. Dan ketika si penabrak (kayaknya si embak masih mahasiswa) keluar dari mobilnya, langsung saya sembur dengan makian. Apalagi si embak menabrak gegara sedang menerima telpon sehingga lengah saat menyetir. Beberapa orang menenangkan kami. Dan saya diberi teh manis oleh embak-embak pelayan restoran ayam goreng krispi .. enggak sekalian ayam sama nasinya mbak?? *nglunjak*

Karena si embak yang menabrak kami kooperatif dan mau tanggung jawab, kami cabut ke UGD sebuah rumah sakit dekat TKP. Sayangnya rumah sakit ini lambat memberikan bantuan. Mau ditunggu sampai kapan kami diperiksanya kok cuma dibiarin kleleran. Masa dokter yang nyamperin cuma bilang "Masih ingat kejadiannya nggak," dijawab "masih," eh dokternya malah ngloyor pergi sambil bilang "oh ya sudah," myeeeeeehhhhhh ... Karena urusan saya di rumah sakit sudah selesai maka saya pulang. Tinggal menunggu perbaikan motor yang pecah lampu belakangnya. Lagipula saya lapar karena belum makan selepas sarapan. 

Hikmah dari peristiwa ini adalah sehati-hati dan sesavety apapun kita berkendara di jalanan, kalau lagi apes ya apes. Kayak saya yang berhenti manis di lampu merah aja masih diseruduk dari belakang. Karena apes bisa datang kapan saja dan dimana saja, maka seenggaknya kita harus sudah siap. Pake helm kemanapun kita pergi meskipun tujuan kita cukup dekat dengan rumah. Si embak satunya yang cedera kepala tidak memakai helm karena alasan perginya enggak jauh dari rumah. Lalu jangan sekali kali mengangkat telepon apalagi sms kalau sedang berkendara. Karena saya yang enggak tahu apa-apa dan berusaha berkendara dengan hati-hati saja menjadi salah satu pengendara yang dirugikan atas kelalaian itu. Susah tidur telentang karena nyut nyut an. Sooo .. savety riding memang tak menjamin keselamatan nyawa 100%, tapi nggak ada salahnya kan kita mengantisipasi agar cedera yang dialami ketika apes tidak menjadi lebih parah. 

Ingat .. savety riding tak hanya berupa perlengkapan keamanan apa saja yang harus kita kenakan saat berkendara tetapi juga sikap dan perilaku berkendara yang benar dan aman.



Atha Ajo
*Njarem*