Hadiah apa
yang paling kalian inginkan ketika berulang tahun? Kalau saya enggak
muluk-muluk, cumak pengen sehat selalu. Tetapi tahun ini, saya mendapatkan
hadiah yang tak ternilai harganya. Bagi saya, ini adalah hadiah yang sangat istimewa.
Dimana saya bisa merayakan hari lahir saya dengan melihat pertunjukan langit
yang luar biasa.
Angka
kesayangan saya adalah sembilan, karena ini adalah tanggal lahir saya di bulan
Maret. Dan angka sembilan ini semakin istimewa karena saya mendapatkan korona.
Iyaaaaa .. korona!! Korona yang bisa dilihat dengan mata telanjang saat terjadi
Gerhana Matahari Total di tahun 2016 .. total tal tal. Saya tahu gerhana ini pasti terasa
istimewa bagi setiap orang yang menyaksikannya. Tapi bagi saya, ini menjadi
sangat personal dan intim.
Segala macam
perangkat untuk mengabadikan peristiwa ini sudah saya persiapkan semalam sebelumnya.
Powerbank tiga buah, kamera saku, kamera SLR, kacamata Gerhana asli, kacamata
las sampai kaca las dengan level kegelapan hingga angka 12. Sampai-sampai saya
enggak bisa tidur karena takut bangun kesiangan. Ya kalee .. sudah biasa. Ini
demi melihat si matahari yang ditutupin sama si bulan. Tidak lupa jeprat jepret
pakek camera hape ditutupin filter kaca las atau filter kacamata las listrik. Cumak
kok lama-lama kasihan sama camera hape saya.
“Kontak”
pertama si Bulan yang nutupin si Mataharipun sudah membuat saya debar.
Wuiiiiihhhh ... secara saya belum pernah menyaksikan peristiwa ini langsung.
Biasanya cumak liat di yutub. Sesekali saja saya melihat bagaimana Bulan secara
perlahan menutupi Matahari. Sampai pada Matahari berbentuk sabit, saya langsung
setengah lari ke bibir pantai. Oh saya sengaja bela-belain berangkat jam 5.30an
Wita menuju Pantai Manggar Balikpapan agar mendapatkan sudut pandangan yang
lebih luas. Dan sudut yang saya pilih itu berhasil sekaligus memuaskan.
Menulis “Happy
Birthday” di pasir (biar kekinian) terus mengabadikannya sambil tengok-tengok
ke matahari yang sudah semakin runcing sabitnya. Saat inilah saya mulai
merinding. Saat-saat cahaya Matahari sedikit demi sedikit menghilang di balik
Bulan diikuti teriakan riuh para penikmat Gerhana. Sedetik kemudian, Matahari
benar-benar menghilang di balik Bulan dan suasana menjadi senyap, gelap temaram
seperti senja. Saya yakin semua mata memandang keatas, nanar. Saat itulah saya
harus melepas kacamata gerhana, dan itu dia .. korona yang berpijar
nampak jelas dilihat dengan mata telanjang. Ada titik warna merah di atas samping kiri.
Tiba-tiba saja
saya mbrebes mili, terharu. Lebay sih. Tapi peristiwa ini memang benar-benar
personal untuk saya. Kapan lagi saya bisa menyaksikan korona yang indah itu di
perayaan hari lahir saya. Tapi karena ada banyak orang, mbrebes mili nya saya
tahan biar nggak kebablasan. Untung gelap. Sebetulnya saya ingin
mengabadikannya. Tapi karena saat itu hanya kamera hape yang saya pegang dan
gambar yang dihasilkan juga tidak terlalu bagus, maka saya memutuskan untuk
menikmati saja pertunjukan alam semesta yang luar biasa ini. Ah .. persetan
dengan foto. Nanti tinggal minta yang sudah berhasil motret saja. Toh saya
ingin menikmati setiap mili detik dari korona yang berpijar pijar itu. Dan apa
yang saya saksikan dengan mata telanjang jauh lebih bagus dari sekedar melihat
dari rekaman kamera. Jauuuuhhhh lebih bagus ... menurut saya looooohh.
Tapi ada
pemandangan lain yang menyita perhatian saya. Ada satu titik tak jauh dari
Matahari dan Bulan yang cahayanya terang sekali. Apakah itu planet? Jupiter?
Yeeppp ... Pada
akhirnya tak hanya korona yang bisa saya saksikan. Dalam detikan pertama
Matahari keluar dari bayang-bayang Bulan, disana menyempil cahaya yang dalam
sepersekian detik terlihat seperti diamond ring. Iiiihhhh .. kereeennnnn.
Hari ini adalah hari paling emosional buat saya. Lebay biarin .. !
By Atha Ajo
Pantai Manggar
eclipse dan korona
My Birthday
9 Maret 2016